Selasa, 29 Juli 2008

“Penyerahan Rekor Aeng Aeng”

Rabu, 24 Desember 2003, jam 13.00 di Balai Sudyatmoko Solo. Pak Kembar – Sunaryanto, Sunaryadi - dan Ny Lukas Umartono meraih penghargaan Rekor Aeng Aeng. Pak Kembar berhasil menemukan dan mengorbitkan pemain sepakbola bola untuk berpindah menjadi sprinter handal Suryo Agung Wibowo, Ny Lukas sebagai pelatih wanita Judo tertua, Soeroyo penulis surat pembaca terbanyak di Solopos, Gembong Supriyanto pencetus Larung Joko Tingkir, Mas Tito, Ketela Raksasa milik Kardi. Suryo Agung Wibowo juga hadir menjadi saksi penyerahan.

”Penyerahan Rekor Aeng Aeng untuk Amien Rais”

Jumat, 5 Desember 2003, jam l6.00 di SMKI Surakarta. Memiliki kebiasaan unik, Ketua MPR RI Amien Rais mendapatkan Rekor Aeng Aeng dengan prestasi sebagai satu-satunya pejabat tinggi negara yang suka ’blusukan’. Penganugerahan rekor diharapkan memberi pencerahan bagi para pemimpin negeri ini agar lebih membumi dan akrab, dekat dengan rakyatnya.

“Rekor Aeng Aeng untuk Lampion Ting Rajamala”

Sabtu, l5 Nopember 2003, jam 22.00 di Taman Sriwedari Solo. Lampion berbentuk perahu Rajamala sepanjang 9 meter diyakini sebagai lampion ting terpanjang. Rekor Aeng-aeng diserahkan kepada abdi dalem keraton Chosaeri sebagai pembuat ting. Ting diarak dari Keraton Kasunanan Surakarta menuju Taman Sriwedari dalam rangka pelaksanaan tradisi Malem Selikuran sambut Lailaitul Qodar.

“Pohon Suporter Damai Ronaldinho”

Minggu, 21 Oktober 2003, di Jalan Kolonel Sugiyono 37 Solo. Mengundang Sodikin ‘Ronaldikinho’, suporter berwajah mirip betul Ronaldinho dari Bandung yang sedang melurug ke Solo mensupport tim Persib Bandung. Kehadiran di Solo ditandai dengan penanaman pohon Mahoni bertinggi l meter di pelataran tempat kelahiran Pasoepati, jalan Kolonel Sugiyono 37 Solo.

“Ikrar Damai 4 Kelompok Suporter”

Senin, 13 Oktober 2003, jam l5.00 – 16.00, di Cafe Masxun, Jalan Bhayangkara Solo. Memprakarsai Ikrar Damai Suporter. Perwakilan 4 kelompok suporter dari PSIM Jogja, Persib Bandung, Persela Lamongan dan Persegi Gianjar Bali bertemu berikrar damai di Solo.

Mereka adalah kelompok suporter play off Divisi Utama yang berlaga di Solo. Misi untuk saling menjaga agar tidak terjadi amuk masa antar mereka. Dan menjalin persahabatan antar mereka. Dana penyelenggaraan ikrar disponsori Rp 500.000,00 oleh Viking Bandung

Kamis, 17 Juli 2008

“Coaching Clinic Simamo Bertland”

Senin, 15 September 2003, jam l3.00 di SD Negeri Cemara Dua Solo. Mengakiri tinggal di Solo, pemain asing asal Kamerun tim Persijatim Solo FC Simamo Bertland mengunjungi SD Negeri Cemara Dua. Selain jumpa penggemar, Mamo juga ajarkan cara bermain bola yang benar dan praktek main bola bersama. Sekitar 50an siswa terlibat langsung. Sisi lain anak-anak juga berkeinginan mengenal profesi pesepakbola profesional.

”Kontes Sepakbola 3on3”

Kamis-Senin, 5-8 September 2003, jam l5.00 – 17.00 di Parkir Stadion Manahan Solo. Upaya menggerakkan masyarakat untuk lebih mengenal sepakbola gaya Solo 3-3, Kontes digelar di lapangan parkir dengan menandingkan para pemain dengan bobot badan maksimal 40 kg. Tersedia 10 lapangan ukuran mini 10 x 20 m, denghan bola plastik. dengan bantuan panitia dan wasit para relawan dari SMA Negeri 4 Solo.

Hadiah total Rp 1 juta Program Community Sport Development. Peresmian oleh isteri Walikota Surakarta dalam rangka ikut menyemarakkan Hari Olahraga Nasional. Kontes mendapat dukungan iklan gratis Tabloid Medior BOLA Jakarta

“Kampanye Penyadaran Pohon Tanpa Paku”

Jumat, 15 Agustus 2003, jam 08.00 – 09.00 di Jalan Adi Sucipto, Manahan Solo. Menggandeng Asosiasi Perusahaan Periklanan Surakarta [APPSA] melakukan kampanye penyadaran lingkungan dengan mencabuti paku-paku liar yang menancap di pepohonan. Aksi cabut paku mendapat dukungan 50an siswa SMA Negeri 4 Surakarta.

”17an Sepakbola 3on3”

Senin – Jumat, 11-15 Agustus 2003, jam l5.00 – 17.00 di Jalan Kampung Kadipiro Solo. Mensupport Karang Taruna RW XI Kadipiro menggelar sepakbola 3on3 antar anak-anak RT untuk memeriahkan HUT Kemerdekaan RI. Lapangan memanfaatkan jalan aspal dengan mengkapling menjadi 5 lapangan bola berukuran 10 x 20 m. Bola plastik. Misinya mengolahragakan masyarakat dan media hiburan.

”Laga Hura-hura Pasoepati vs Persikmania”

Rabu, 30 Juli 2003, jam l6.15 – 16.25 di Stadion Manahan Solo. Pertemuan dua kelompok suporter bola tidak hanya bertemu di tribun suporter. Mereka juga turun ke lapangan saat jeda selama 10 menit. Tanding bola untuk ikut merasakan betapa sulit bermain bola.

Sisi lain untuk mempererat tali persahabatan diantara mereka. Pertandingan antar suporter saat jeda sebagai lanjutan Liga Indonesia antara Persijatim Solo FC vs Persik Kediri.

”Membajak Agum Gumelar Main Sepakbola 3 on 3”

Minggu, 6 Juli 2003, jam 08.00 – 09.00 di Stadion Manahan Solo. Upaya mensosialisasikan sepakbola 3on3 di mata publik Manahan dengan mencegat kedatangan Ketua KONI Agum Gumelar untuk mencoba tanding bola 3on3 melawan bocah-bocah Tanggulsari Kadipiro. Kedatangan ke Solo dalam rangka melepas lari Olimpic Day Run 10 km. Tentu ini menjadi kesempatan emas untuk mengkam-panyekan sepak bola 3 on 3.

”Main Kethoprak Kembalinya Sang Pendekar”

Minggu, 15 Juni 2003, jam 20.00 – 22.00 di Balekambang, Solo. Bergabung dengan Teater Tikar main kethoprak dengan lakon Kembalinya Sang Pendekar. Mayor Haristanto berperan sebagai Tumenggung di Kerajaan Mantaka. Misi aksinya ingin belajar dan mengenal dan mendalami profesi pemain ketoprak.

”Ayo Bhinneka, Sapu Bersih!”

Selasa, 10 Juni 2003, jam l2.00 di GOR Bhinneka Solo. Wujud dukungan riel untuk tim basket kebanggaan warga Solo, mengkado sapu lidi yang dibingkai pigura dengan teks ’Ayo Bhinneka, Sapu Bersih!’. Misi aksi mendukung Bhinneka agar dapat menaklukkan lawan-lawannya. Kado diterima Pemain Lolik, Pemilik Halim Sugiyarto dan Manajer Team Tommy Lianggono.

“Kontes Sepakbola 3 on 3 Gaya Ibu-ibu”

Rabu, 16 April 2003, jam l5.00 – l8.00, di Stasiun Sangkrah Solo. Pertandingan sepakbola hura-hura berlangsung di atas rel kereta api stasiun Sangkrah, dalam rangka menyambut hari Kartini. Sebelum tanding disuguhi tari poco-poco ibu-ibu. Acara murah-meriah itu diresmikan isteri Walikota Surakarta. Misinya mengolahragakan dan menghibur masyarakat, juga memperkenalkan sepakbola gaya 3on3.

”Dukung Wartawan Melawan Premanisme”

Senin, 17 Maret 2003, jam l2.00 di Griya Solopos. Bersama beberapa tokoh Solo ikut mendukung gerakan Wartawan Melawan Premanisme, al PWI Solo, Pewarta Foto Indonesia dll. Dukungan riel berupa pembuatan 30 t-shirt yang dibagi secara cuma-cuma kepada para tokoh.

“Kaos Pasoepati Bergaya Etnik Batik khas Solo”

Jumat, 20 Januari 2003, jam 15.00 di Studio Foto Master Solo. Peluncuran kaos Pasoepati kolaborasi perancang mode ternama Solo Joko SSP dan Mayor Haristanto, bermotip kawung, batik gaya Solo. Pilihan motif kawung adalah pencitraan rakyat, selain motif kawung sudah sedemikian akrab di mata publik.

Rabu, 16 Juli 2008